Moment
Kami bersyukur, dipertemukan Allah diwaktu terbaik, Kini kami menanti hari istimewa kami.
of Love
Kisah berawal di tahun 2017, Dian yang duduk di bangku SMA masih berumur 16 dan Jalu yang sudah berumur 22 yang telah menghadapi sidang akhir skripsinya. yaaa, jarak umur mereka 6 tahun. Dian adalah adik dari teman dekatnya Jalu di tempat mereka tinggal, yang kebetulan mereka tinggal di kampung yang sama.
Saat itu di bulan Agustus dalam sebuah acara HUT RI mereka bertemu, Jalu yang jarang ada dirumah karna tinggal di Kost saat SMA dan tinggal di Malang untuk kuliah melihat sosok Dian yang dulunya dia lihat saat masih kecil kini tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Kedekatan mereka pun mulai terbentuk sejak saat itu hingga 2 bulan kedepan, komunikasi mereka lancar dan keduanya merasa cocok. Namun, akhir bulan Oktober Dian merasa hubungan ini tidak perlu untuk di lanjutkan karna Dian ingin fokus pada sekolahnya. Hal ini tentu membuat Jalu kecewa, tapi dia cukup mengerti atas keinginan Dian. Di sisi lain Dian pun tidak ingin hal itu terjadi tapi tidak ingin juga mengecewakan orang tuanya andai nilai sekolahnya buruk karna tidak fokus dengan pelajaran dan malah memikirkan hal yang belum cukup penting yaitu “pacaran”. Setelah kejadian itu Jalu hanya bisa menanyakan kabar dan basa basi meskipun tidak ada respon dari Dian. 3 bulan berlalu dan Jalu masih sabar menunggu Dian kembali untuk berhubungan baik dengannya meskipun tidak mengharapkan sebuah hubungan khusus, atas kesabaran itu akhirnya awal Januari 2018 mereka mulai berkomunikasi kembali meskipun tidak sebaik sebelumnya tapi seiring berjalannya waktu kedekatan mereka pun terjalin lagi, karna pada dasarnya mereka memiliki perasaan yang sama dan tidak bisa saling menjauh. Tepat di tanggal 29 Januari 2018 di hari ulang tahun Jalu, dia memberanikan diri untuk confess ke Dian, menyatakan perasaan yang selama ini dia rasakan, berharap bisa menjadi lebih dari teman dan berjanji tidak akan mengganggu sekolahnya serta mendukung setiap kegiatannya asal itu positif. Dengan berlinang air mata Dian menerima Jalu sebagai salah satu orang yang spesial di hidupnya, mereka tidak menjanjikan sesuatu yang berlebihan, hanya berjanji untuk tidak saling menyakiti.
Perjalanan “pacaran” mereka cukup panjang, sedih dan bahagia pasti selalu ada, tangis dan tawa pun tidak pernah tidak hadir, namun mereka hanya berjalan mengikuti alur hidup yang terjadi. Meski sempat berpisah beberapa kali, tapi karna rasa kasih dan sayang mereka yang lebih besar dari masalah yang terjadi mereka selalu kembali untuk bersama lagi. Jalu dan Dian seakan tumbuh bersama untuk dewasa, menyikapi setiap masalah dengan cara sederhana, karna bagi mereka komunikasi adalah yang utama. tidak ada istilah siapa yang lebih effort atau siapa yang lebih baik, yang ada hanya kita saling mengasihi. long short story keduanya kini telah menjadi 2 manusia dewasa yang telah matang, Dian menyatakan kesiapannya untuk menikah, dan pada akhirnya 1 Juni 2025 Jalu datang dengan keluarganya untuk melamar pujaan hati yang selama 7 tahun ini mendampinginya sebagai seseorang yang lebih dari teman. Dalam sebuah lamaran itu Jalu berharap Dian tidak lagi hanya sebagai lebih dari teman, tetapi sebagai teman hidup, sebagai istri, pasangan sehidup semati yang di ridhoi Allah.
Acara lamaran berjalan lancar dengan hasil yang membahagiakan, kedua belah keluarga setuju dan merestui hubungan Jalu dan Dian. Dan tanggal pernikahan, hari yang nantikan pun telah di sepakati 16 November 2025. Hari yang akan menjadi sebuah awal hidup baru bagi mereka, sebagai sepasangan suami dan istri, sah secara negara dan agama, dengan harapan semua akan berjalan baik untuk kedepannya, mampu menjadi pribadi yang lebih dewasa, menjalin keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.













