The Wedding Of Sadewa & Harvina

Our Wedding Invitation

Sadewa & Harvina

Minggu, 23 November 2025

Dear :

Tamu Undangan

Our Wedding Invitation

Sadewa & Harvina

Minggu, 23 November 2025

"Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir"

Ar-Rum:21

00Hari
00Jam
00Menit
00Detik

We Found Love

Tanpa mengurangi rasa hormat, perkenankan kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i, serta kerabat sekalian, untuk menghadiri acara pernikahan kami:

Harvina Agustin Putri Oktavian

Putri kedua dari
Bapak Harjito & Ibu Yohana Anita Laluan

Sadewa Putra Resnoto

Putra tunggal dari
Bapak Darnoto (Alm) & Ibu Resmiati (Almh)

Akad Nikah

07.30 - 08.30

Minggu, 23 November 2025

Resepsi

10.30 - 13.30

Minggu, 23 November 2025

Di antara riuhnya masa orientasi mahasiswa baru, sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Harvina. Dari Sadewa. Tak ada yang istimewa saat itu—hanya sapaan ringan dari sesama mahasiswa baru yang saling ingin mengenal. Tapi siapa sangka, dari percikan kecil itu, semesta mulai menulis cerita yang tak biasa.

Langit pagi Politeknik Negeri Malang menyambut lembar baru dalam hidup mereka. Di tengah persiapan ospek yang penuh hiruk-pikuk, Sadewa dengan sigap membantu Harvina dan teman-teman lainnya. Tak ada janji manis, tak ada kesan dramatis. Namun, tatap pertama itu seperti jeda lembut dalam simfoni yang akan segera dimulai.

Cangar—dataran tinggi, kabut tipis, dan udara yang menyentuh jiwa. Mereka berangkat bersama teman-teman. Tapi ada sesuatu yang berbeda hari itu. Harvina meminta izin pada mamanya untuk main dan mengirimkan foto Sadewa, dan di sinilah nama Sadewa disebut. “ini siapa?” “ketua * apin” “siapa namanya nduk…ganteng” “sadewa mamah” “ooow…tak kira calon menantu” Tawa kecil, wajah yang memerah, dan jaket yang dengan hangat dipinjamkan Sadewa untuk perjalanan pulang. Canda "cie-cie" dari teman-teman jadi latar suara hari yang mulai penuh warna.

Malam yang sederhana. Kopi, teman-teman, dan kartu UNO. Satu kekalahan kecil membawa pada keberanian yang tak terduga. Harvina harus mengirim pesan “kangen” ke cowok random yang dipilih teman-teman. Tiga orang menerima pesan itu. Karena yang lain tau itu cuma tantangan, hanya satu yang membalas dengan ketulusan; Sadewa. Dari momen iseng itu, lahir percakapan-percakapan yang mendalam. Mereka memilih tidak berpacaran, tapi saling menjaga, saling menumbuhkan. Karena mereka tahu, kisah ini punya tujuan.

Langkah kaki Sadewa dan keluarganya sampai di Nganjuk. Dengan kerendahan hati dan niat yang besar, Sadewa datang untuk meminang Harvina. Bukan lagi sekadar cerita dua insan, tapi dua keluarga yang akan disatukan.

Di bawah langit yang jadi saksi, dengan janji yang dilafalkan penuh cinta— Mereka menikah. Tak lagi hanya Sadewa dan Harvina. Tapi KITA. Untuk selamanya.

Kehadiran Anda merupakan sebuah do'a serta rasa syukur bagi kami, namun jika memberi adalah bentuk Do'a & cinta kasih bagi Anda, Anda dapat memberi kado secara cashless dan kami akan senang hati menerimanya dan tentu semakin melengkapi kebahagiaan kami.